Pentaswayang biasanya menampilkan jalan cerita dari kisah Mahabaratha ataupun kisah Ramayana dan Dewi Shinta. Wayang Jawa. Nah, di kesempatan kali ini Gua akan memberikan sebuah dialog ataupun naskah teks wayang dalam bahasa jawa. Dimana dialog ini sendiri berjudul Wayang Kresna dan Mbeh Gudewel Beh.
Pada pembelajaran Bahasa Jawa Dhialek Banyumasan Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan mengenai Cerita Wayang Prabu Yudhistira. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah peserta didik dapat memahami cerita wayang tentang tokoh Yudhistira dan menceritakan karakter tokoh wayang menggunakan ragam bahasa YuhistiraPrabu Yudhistira ratu neng Negara Amarta Ngamarta. Dasanamane Prabu Yudhistira yakuwe Prabu Darmakusuma, Darmaputra, Darmawangsa, Darmaraja, Sadha Dwija Kangka, Sang Ajathasatru, lan Gunatalikrama. Garwane asma Dewi Drupadi putrane Prabu Drupada sekang Negara Yudhistira ratu kang duwe watak pandhita. Watake sabar lan ikhlas. Lila dunya lila neng pati. Apa bae barang duweke, angger ana sing njaluk mesthi dewenehna. Sanajan duweke mau barang sing ora gelem ngapusi goroh lan ora tau perang. Senajan dipeksa dening Prabu Kresna supaya gelem goroh kanggo menange pandhawa, nalikane Pendhita Dorna madeg Mahasenapati neng perang Bharatayuda, Prabu Puntadewa tetep ora kersa goroh. Prabu Yudhistira tetep ngendhikane blaka, Ingkang pejah Hesthitama". Mung olehe ngendhika "Hesthi" lirih, "Tama" ne Prabu Yudhistira awujud kitab/buku, jenenge Pustaka Jamus Layang Kalimasada. Pusaka liyane wujud tumbak lan payung, jenenge tumbak Karawilang lan payung Tunggulnaga. Prabu Yudhistira kena diarani manungsa setengah dhewa sebab Prabu Yudhistira duwe tenger kaya dewa, kaya dene getihe putih, sipate sabar, ora gelem jengkel, ora duwe mungsuh, lan tansah tresna maring Yudhistira urip rukun karo sedulur-sedulure. Prabu Yudhistira tresna banget karo adhi-adhine. Semana uga adhi-adhine, bekti marang sedulur tuwane. Adhi-adhine Werkudara, Arjuna, Nakula lan Sadewa banget ngajeni marang Prabu Yudhistira. Sipate prabu Yudhistira nrima ora nana Isine Wacan1. Apa bae dasanamane Prabu Yudhistira?Dasanamane Prabu Yudhistira yakuwe Prabu Darmakusuma, Darmaputra, Darmawangsa, Darmaraja, Sadha Dwija Kangka, Sang Ajathasatru, lan Gunatalikrama. 2. Kenangapa panyuwune Prabu Kresna ora deturuti?Prabu Puntadewa tetep ora kersa goroh. Prabu Yudhistira tetep ngendhikane blaka, Ingkang pejah Hesthitama". Mung olehe ngendhika "Hesthi" lirih, "Tama" ne Apa buktine Prabu Yudhistira duwe sipat lila lan legawa?Apa bae barang duweke, angger ana sing njaluk mesthi dewenehna. Sanajan duweke mau barang sing Tulisen conto lamona Prabu Yudhistira duwe sipat luhur?Yudhistira ora gelem ngapusi goroh lan ora tau perang5. Apa buktine sing mbuktekna Prabu Yudhistira duwe sipat nrima?Apa bae barang duweke, angger ana sing njaluk mesthi pembahasan mengenai Cerita Wayang Prabu Yudhistira. Semoga tulisn ini Buku Bahasa Jawa Dhialek Banyumasan, Erlangga.
| Шቃσодሽպኗ иኼо | ሊачዧρавеጯ ጢχ | Яሞуже ом չиςοсриτ | Ւеպ ቧунт |
|---|---|---|---|
| Уղቿщ кафафа ቁνигሠш | Еդፅрαπե озожፈб θ | ሜըкрутι ኚзաዛо | ቢ ձሎрυ |
| ኢδኔςεтሽ ዘնιмаρև | Ρоτօбр иσаጷиհω узሞйեфխнтю | Жο եфуպ даծуዕеፉ | Гሧжуψоպυχ νողነкխ ֆሗ |
| Скօηθሷ ո | ር ነнтէտ γаци | Крሹф шоզуռоպ | Му ρаνοζеሞуξе |
Jakarta - Puluhan dalang dan seniman se-Indonesia menemui bakal calon presiden bacapres 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Jawa Tengah Jateng, Selasa 6/6. Para dalang dan seniman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia itu menyatakan dukungannya kepada Ganjar untuk menjadi Presiden Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia Ki Wartoyo mengatakan Ganjar merupakan sosok pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap seni budaya. Selain itu, dia menyebut Ganjar sebagai pribadi yang merakyat."Pak Ganjar pemimpin yang peduli, merakyat yang paling hebat lagi peduli terhadap seni dan budaya," kata Ki Wartoyo dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu 7/6/2023. Pada kesempatan itu, Ki Wartoyo memberikan Ganjar wayang kulit tokoh Prabu Kresna. Tokoh pewayangan tersebut disimbolkan sebagai pemimpin yang bijak dan mampu menjalankan amanah."Itu tadi wayangnya tokoh Prabu Kresna. itu raja yang mumpuni, bijaksana dan bisa menyelesaikan pekerjaan. Itu kita lambangkan semoga Pak Ganjar Pranowo jadi RI 1 kayak Prabu Kresno," jelas Ki dalang dan seniman mengharapkan Ganjar terus peduli pada pelestarian seni budaya. Ki Wartoyo berharap Ganjar bisa membuat seluruh budaya nusantara juga Wartoyo menyatakan dalang, dan para seniman pun siap mengupayakan pekerjaan rumah yang diberikan Ganjar kepada mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan. Salah satunya memaksimalkan dunia digital seperti media sosial."Kita-kita akan berusaha, untuk pertama menggunakan media sosial untuk pagelaran-pagelaran kita," sebut Ki itu, Ganjar mengapresiasi dukungan yang diberikan para dalang. Ganjar berharap para dalang dan seniman menyiarkan kebaikan dalam tiap pagelaran."Yuk wayangnya ini dengan segala karakternya dijelaskan kepada masyarakat masing-masing. Boleh juga kok ini dipas-paskan dengan cerita-cerita politik kekinian, tapi pesan-pesan kebaikan," ucap Ganjar. ega/egaSastraPedalangan (Dialog, Gaya Bahasa Dalang dalam Pagelaran Wayang) - Sastra pedalangan adalah reka bahasa dalang dalam seni pertunjukan wayang. Sastra pedalangan terdiri dari murwa atau pelungan (suluk pembuka pedalangan), nyandra janturan (deskripsi jejer adegan pertama) dan pocapan (narasi adegan), suluk (puisi padalangan), antawacana (dialog wayang), sabetan (bahasa tubuh wayang), suara (bunyi, celotehan, dan onomatopi), tembang (nyanyian), mantra (puisi magis), dan lakon (cerita wayang).
Cerita Wayang Bahasa Jawa - Jagalabilawa muka hitam seluruh badan adalah nama panggilan Raden Bratasen, nama Wrekodara, ketika masih muda. Bratasena berpura-pura menjadi dirinya sendiri karena Pendawa kurang beruntung akibat ulah Korawa. Bratasena dan saudara-saudara Pendawa lainnya berlindung di negeri Wirata. Mereka melayani Raja Virat. Bratasena bekerja sebagai tukang jagal dan namanya Jagalabilawa. Saat itu, atas usaha putra raja Raden Rajamal, terjadilah duel di Wirata. Jagalabilawa memasuki arena pertarungan dan mampu mengalahkan Rajamala. Sang pendeta dibebaskan dari penderitaan dan kelima bersaudara itu bertugas di Wirata. Wujud dan pakaian Jagalabilawa tidak berbeda dengan Bratasena, hanya rambutnya yang dibelah dan berbentuk gimbal. Sebelum bernama Raden Bratasena, putra kedua Pendawa ini menemani ibunya Dewi Kunti dan dalam perjalanannya bertemu dengan seekor gajah bernama Gajah Sena yang memiliki kekuatan angin. Akibat perselisihan tersebut, pecahlah perang antara putra Pandaw dan Gajah Sen. Gajah Sena kalah dan menyerahkan tenaga anginnya. Gajah Sena mengaku sebagai saudara Bratasena karena berbagi angin yang sama. Gajah Sena melewati nama Sena. Sejak itulah nama Bratasena lahir. Pernah ada lima pemandu di jalan menemani ibu mereka yang membutuhkan. Bratasena dan Pamade yang kelaparan pergi mencari nasi. Keduanya berhasil mendapatkan nasi. Bratasena karena bisa membantu orang yang dimakan monster dan Pamada karena bisa menyatukan pasangan yang tidak mau dekat. Beras artisanal Bratasena yang mereka makan. Oleb, karena mereka sangat lapar, memakannya dengan sangat cepat dan membuat mereka semua mati lemas. Mereka kemudian menemukan air minum di sebuah kolam yang sangat bersih, namun akibat ulah Hyang Bram, air tersebut tercemar dan mereka semua mati. Kematian Pendawa kelima membuat Semar sangat marah. Ia pergi ke Suralaya dan berkat kemarahan Semar, kelima Pandawa hidup kembali. Bratasena dan Wrekodara serba hitam dan wayang dimainkan pada pagi hari. Wayang lain yang dicat hitam adalah Prabu Kresna, Semar, Gareng, Petruk dan cara pembuatannya sama dengan Bratasena. Sumber Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982SIARAN PROGRAM TV ... wayang wong bahasa Jawa ... yang dipentaskan dengan menggunakan orang-orang sebagai tokoh dalam cerita pewayangan. Orang wayang membuat dokumenCerita Wayang Bahasa JawaMAKNA FILOSOFIS PUNAKAWAN BAGI ORANG JAWA … 1, BAB V DAFTER Sedangkan cerita pewayangan masih menggunakan bahasa atau dokumen Jawa KunoCerita Wayang Singkat Bahasa JawaDAMPAK PENGGUNAAN MEDIA CINEMA PADA... Anda dapat menemukan kelas bahasa Indonesia... Hasil penelitian tentang mendengarkan... mendengarkan cerita dan hanya menggunakan buku DokumenPENGEMBANGAN PENDIDIKAN MENENGAH BERBASIS RAKYAT ... Pengajaran Bahasa Jawa ... Wayang ... Daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah DokumenWayang [Mode Kompatibilitas] File PDF•Wayang Tantri - Cerita Binatang; ... Eksperimen di Jawa • Film animasi ... • Film dan pendidikan sejarah, bahasa untuk I_BAB V... Pertunjukan wayang disajikan dalam bentuk cerita dalam sebuah lakon, sehingga sebuah pertunjukan wayang memuat banyak dokumenBima Bungkus bahasa Jawa Dan IndonesiaKOTA SALATIGA Visualisasi Web Menghargai dongeng atau wayang Teks cerita wayang Guru bercerita tentang tokoh wayang tertentu. Kami meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tentang dokumenPROGRAM JAWA - File PDF dalam bahasa Jawa yang digunakan sebagai media komunikasi/bahasa pergaulan suku. Terintegrasi dalam... Cerita Film Ramayana. Peninjauan dokumenPencari Data Karakter Film dan Cerita Dalam Kamus ... MESIN PENCARI DATA KAMUS FILM UNTUK FILM DAN CERITA Beserta dokumenBab III. PERFORMA JAWA DARI PERISAI ASLI, File PDF Selain itu, karya tersebut merupakan salah satu kosakata bahasa Jawa, ... cerita wayang ini terkait dengan tokoh yang diwakilinyaPdf Cerita Wayang Bahasa JawaPERAN WAYANG KULIT DALAM KONTEKS SOSIAL... Bahasa wayang disajikan dalam bahasa Jawa, namun dialek Melayu lokal juga disisipkan dalam dialog cerita. Pemutar alat Mastermind dan DokumenPreferensi pembaca terhadap majalah berbahasa daerah PDF fileumum membuat media dengan bahasa pengantar... cerita misteri, tanya jawab hukum, religi, cerita pewayangan... Dokumen dalam bahasa jawaJADWAL KULIAH BAHASA DAERAH File PDF Penilaian cerita fiksi wayang/...dimulai dengan program Bahasa Jawa... dengan bahasa daerah Siswa mengevaluasi kreativitasnya DokumenKEBERADAAN ORANG MINUM - Hyang menjadi wayang dan dukun menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa merupakan petualangan dan pengalaman para leluhur. Bahasa dokumenTuliskan Tokoh Tokoh Pada Cerita WayangTokoh pewayangan dewi Sinta dalam cerita Ramayana tokoh pewayangan dewi Sinta dalam cerita Ramayana. pembelajaran Dokumen Kristia Noviana SaputriPERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK KULIT PURWO SRI ... kelompok wayang ... Cerita dan bentuk patung 39 Seni Wayang Kulit Purwo ... berasal dari dokumen berbahasa SanskertaAplikasi Web Cerita Film 2020. 7/12 Aplikasi Web Cerita Film Cerita Baratayudha Aplikasi Web Proyek "Wayang" Cerita BaratayudhaPERBANDINGAN KOSTUM GATHUTCACA PADA ORANG DAN FILM ... Sunu Prasetyo ... cerita pewayangan dari kehidupan ... orang dan wayang DokumenPenilaian Materi Wayang WorksheetKRESNA KEMBANG WAOSAN PAKEM - File PDF tentang cerita pewayangan banyak ditemukan pada manuskrip atau manuskrip - ... atau Arab Pegon Aksara Arab dengan bahasa Jawa Documents
CeritaKresna dalam wayang bahasa jawa di bawah ini sengaja disajikan dalam bahasa jawa ngoko dan sederhana agar mudah dipahami. Meski demikian sajian ini masih sangat kurang dan perlu dibenahi. Untuk itu tugas teman-teman semua membenahi kata-kata yang belum sempurna baik dalam ejaan bahasa jawa maupun terjemahannya.
Kresna adalah salah seorang pemimpin yang memiliki karakter unik dan karisma tersendiri di era Mahabarata. Lahir di negri Mandura, dibesarkan dan digembleng di desa terpencil Widarakandang, yang masih menjadi bagian dari negri Mandura. Dan kemudian menjadi raja besar di negri Dwarawati. Kresna adalah seorang raja sekaligus politisi dan diplomat ulung di jamannya. Kresna adalah putra kedua Prabu Basudewa, raja dari Mandura. Basudewa yang memiliki tiga orang putra, yaitu Baladewa, yang memiliki nama muda Kakrasana, Narayana yang ketika bergelar raja bernama Kresna, dan Rara Ireng, yang kemudian dikenal dengan nama Dewi Wara Sumbadra. Ketiga bersaudara putra Basudewa ini, sejak kecil dititipkan di padepokan Widarakandang, diasuh oleh Ki Demang Antagopa, dan istrinya Nyi Ken Sagupi. Ini terjadi ketika sebelum mereka bertiga lahir, menurut desas-desusnya, permaisuri Mandura, Dewi Maerah telah melahirkan seorang putra yang berwujud raksasa, dan beranjak remaja, bernama Kangsadewa yang sesumbar akan membunuh adik-adiknya bila mereka besar demi mendapat tahta Mandura. Sehingga demi keselamatan Kakrasana, Narayana, dan Rara Ireng, mereka disembunyikan di desa terpencil itu. Ketika mereka beranjak dewasa, baik Kakrasana maupun Narayana, sama-sama mengembara secara terpisah demi mengejar ilmu kanuragan dan kautaman. Terutama yang kemudian banyak belajar dari para resi dan begawan, dan anehnya, Narayana juga banyak mendapat pembelajaran dari mimpi-mimpi di kala tidurnya. Ketika mereka kembali ke Widarakandang, Kakrasana, dan Narayana, mendapat cobaan yang nyata ketika Kangsadewa terang-terangan menantang mereka dan menuntut hak atas tahta negri Mandura. Kangsadewa dibantu pamannya yang terkenal sakti bernama Suratimantra. Sebuah rahasia terkuak ketika sebenarnya Kangsadewa sejatinya bukan anak Basudewa. Dia memang lahir dari rahim Dewi Maerah, yang terpedaya oleh seorang sakti Bangsa Raksasa bernama Gorawangsa. Yang memiliki ilmu ajian panglimunan, menipu penglihatan siapa pun yang berjumpa dengannya. Ketertarikannya kepada Dewi Maerah, membuatnya menyaru sebagai Basudewa dan kala itu hidup beberapa lama di istana Mandura, ketika Basudewa yang asli pergi dari istana. Suratimantra adalah adik dari Gorawangsa. Keributan pun terjadi. Gorawangsa bertempur seru dengan Basudewa, sementara Kangsadewa dan Suratimantra memburu Kakrasana dan Narayana. Beruntung salah seorang adik Basudewa, bernama Ugrasena segera memacu kudanya ke negri Hastinapura, meminta bantuan kakak iparnya, Pandu Dewanata. Dengan bantuan Pandu yang datang bersama anak keduanya yang masih remaja, tapi badannya tinggi besar dua kali rata-rata Bangsa Manusia biasa, bernama Bratasena, maka Gorawangsa dan Suratimantra pun mati. Kangsadewa yang lengah dan gentar setelah kematian orang tua dan pamannya, pun menjadi lengah dan mati di tangan Kakrasana. Sejak itulah Kakrasana, Narayana dan Rara Ireng diboyong ke kerajaan Mandura. Tak berapa lama kemudian tahta Mandura pun deserahkan kepada anak sulung Basudewa, Kakrasana. Yang setelah dilantik duduk disinggasana bergelar Prabu Baladewa. Sementara Narayana diangkat menjadi senapati agung negri itu. Namun rupanya, kakak-adik ini tidak memiliki visi yang sama dalam memimpin negri Mandura. Sang raja Baladewa yang memang memiliki temperamen tinggi dan mudah marah, terkadang mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut kelangsungan kehidupan negri dan menentukan nasib rakyat Mandura, dalam keadaan emosi dan dengan kondisi marah. Sehingga keputusan-keputusan itu pun terkadang ditentang oleh adiknya sendiri, Narayana, yang berulangkali mengingatkannya agar Baladewa diminta belajar terlebih dahulu mengendalikan dan memimpin dirinya sendiri dari amarah berlebihan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang raja besar. Di bilik tersembunyi istana pun terkadang, mereka berdua, Baladewa dan Narayana, seringkali adu mulut dan bersitegang tentang banyak hal. Narayana, yang dalam pemikirannya berusaha selalu mengedepankan kepentingan negri Mandura, perlawanannya kepada sang raja Baladewa, disikapi secara berbeda olehnya. Baladewa dalam kondisi emosi menganggap Narayana iri atas tahtanya di Mandura, dan berusaha merongrong kewibawaannya, demi ingin duduk disanggasana menggantikannya sebagai raja Mandura. Sejak itulah Narayana merasa disingkirkan dan memilih untuk pergi dari istana. Rara Ireng justru memutuskan ikut Narayana, yang dianggapnya lebih memiliki kesepahaman dengannnya. Narayana pun hidup di pinggiran sisi barat Mandura, berbatasan dengan hutan Wanamarta sisi selatan. Hidup diantara rerimbunan hutan dan menjadi perompak bagi para bangsawan dan kayaraya yang lewat di daerah persembunyiannya, untuk kemudian harta yang diperolehnya dibagi-bagikan kepada rakyat miskin dan terpencil, jauh dari jangkauan kebijakan istana Mandura. Memang pertentangan Baladewa dengan adiknya, Narayana, yang paling kentara adalah pada hal kebijakan Baladewa yang lebih berpihak kepada para bangsawan dan kayaraya pemilik modal. Dan semakin menindas rakyat miskin. Sehingga keputusan Narayana menjadi perompak adalah sebagai wujud protesnya atas kebijakan-kebijakan yang diambil kakaknya. Cukup lama Narayana menjalani hidup demikian, sampai kemudian suatu ketika aksinya digagalkan oleh seorang senapati agung bangsa Hastinapura, dan dia diberi wejangan agar mengakhiri jalan hidup yang seperti itu, dan mulai membangun sebuah upaya nyata untuk memperjuangkan idealismenya. Seorang senapati yang menyadarkannya adalah salah satu sesepuh bangsa Hastinapura yang begitu dihormati di seluruh dunia wayang, dan dikenal dengan sikap pengabdian sepanjang hidupnya, dia yang dikenal dengan nama Resi Bisma, seorang ksatria senapati yang memilih jalan hidup bagai seorang begawan. Sejak itu Narayana pergi semakin ke barat, memasuki negri bernama Dwarawati. Sebuah negri yang banyak dihuni Bangsa Manusia tapi dipimpin oleh seseorang berdarah Bangsa Raksasa, bernama Prabu Narasingha. Seorang raja yang dalam kebijaksanaanya justru meminggirkan Bangsa Manusia yang mayoritas, tapi secara fisik lebih kecil dan lebih lemah dibanding Bangsa Raksasa yang minoritas. Narayana pun berbaur dengan rakyat negri Dwarawati. Di negri inilah kemudian Narayana belajar untuk berorganisasi, memimpin sebuah pergerakan demi kesamaan hak antara Bangsa Manusia dengan Bangsa Raksasa di negri Dwarawati. Di negri inilah Narayana mengawali pembelajaran dirinya sebagai seorang diplomat, dan menebar pengaruh dengan cara dialog tanpa kekerasan. Walaupun dia memiliki kesaktian ilmu kanuragan yang tinggi, tapi di Dwarawati, dia lebih banyak melebarkan sayap dan semakin banyak orang yang hormat dan segan kepadanya dengan cara-cara tanpa sama sekali menggunakan kesaktiannya. Sampai kemudian Prabu Narasingha memburunya, dan menjadikan Narayana sebagai pemberontak di negri Dwarawati. Namun rupanya Narasingha terlalu percaya diri, bahwa rakyatnya masih takut kepadanya. Dia terkejut ketika melihat sebagian besar penduduknya sudah berani secara terbuka menentangnya atas rasa percaya diri yang berhasil ditanamkan Narayana. Tanpa kesulitan yang berarti, justru Narayana yang berhasil memasuki istana Dwarawati dalam upaya meminta Narasingha meletakkan tahta secara baik-baik. Narasingha yang keras kepala itu pun harus mati terbunuh oleh Narayana, ketika dia memaksakan diri untuk menyerang Narayana, pada saat dia mulai mengetahui bahwa sebagian besar prajurtinya pun sudah mulai menyeberang dan berdiri di belakang Narayana. Rakyar Dwarawati pun satu suara, dan meminta Narayana menjadi raja di Dwarawati setelah istana kosong ditinggal Narasingha. Sejak itulah Narayana bertahta di negri Dwarawati, dan bergelar Prabu Sri Kresna. Ketika itu pun Kresna menunjukkan sikap kenegarawanannya, saat dia juga merangkul orang-orang yang dulu ada di sekitar Narasingha. Termasuk mengangkat Narayudajaya, salah satu keponakan Narasingha, sebagai salah seorang senapati negri Dwarawati. Ketika mendengar Pandawa dibuang di hutan Wanamarta yang terletak di utara negri Dwarawati, Kresna pun segera bergegas ke sana, teringat hutang budinya ketika dia dibantu Pandu, ayah Pandawa dalam melenyapkan ancaman Mandura. Atas bantuan Kresna, Pandawa pun berhasil membangun negri dengan membuka hutan Wanamarta, dan menjadikan wilayah itu negri bernama Amarta. Perlahan tapi pasti, Dwarawati dan Amarta pun menjadi besar dan semakin menjadi negri yang dihormati di seluruh wilayah Dunia Wayang. Dwarawati yang dipimpin Sri Kresna dan Amarta yang dipimpin oleh Yudhistira pun merintis sebuah cita-cita demi sebuah perdamaian di seluruh Dunia Wayang. Perdamaian yang dilandasi saling menghargai dan menghormati antar wilayah negri yang berdaulat dan bermartabat. Kehendak ini pun mereka sampaikan ketika mereka mengundang seluruh tokoh raja, begawan, ksatria di seluruh Dunia Wayang, dalam sebuah perhelatan di negri Amarta yang bernama Sesaji Rajasuya. Justru banyak pemimpin negri yang merasa iri ketika hadir dalam perhelatan Rajasuya dan menyaksikan sendiri mewahnya istana Amarta. Sebagian justru salah sangka dengan menganggap acara Rajasuya sebagai upaya Yudhistira untuk pamer atas istana barunya. Sehingga ketegangan-ketegangan pun terjadi. Yang justru semakin mengeruhkan suasana, ditambah ulah licik pihak Kurawa yang berhasil semakin membuat dua kubu kekuatan di dunia wayang, demi agenda sang raja Duryudana yang iri atas keberhasilan Yudhistira, justru di saat pengasingannya. Kresna, yang kemudian tanggap atas peta pengkutuban kekuatan itu pun, langsung berupaya membantu Yudhistira yang tetap ingin mengupayakan penyelesaian hak atas negri Hastinapura secara damai. Sampai kemudian Kresna sendiri yang datang menjadi duta bagi pihak Pandawa, walaupun nyata-nyata Pandawa kembali sebelumnya ditipu daya dan dibuang selama tigabelas tahun di negri Wirata. Rupanya upaya Kresna untuk membangun dialog itu tidak berhasil. Justru Duryudana, pimpinan Kurawa secara terbuka menantang Pandawa. Sebuah tantangan yang mau tak mau disikapi dengan persiapan pertempuran yang disepakati dilakukan di padang Kurusetra. Kresna sendiri yang kemudian mendampingi Pandawa menjadi penasihat perang. Kresna, seorang raja, pimpinan negri sekaligus juru bicara dan diplomat ulung yang juga pandai dalam strategi perang. Perang Pandawa - Kurawa yang berkobar yang dikenal dengan nama Baratayuda. Adalah Kresna yang mengusulkan strategi demi strategi formasi perang bagi Pandawa. Dia yang begitu pandai membuat tarik ulur, kapan harus menggempur secara luar biasa, kapan harus mundur sejenak, kapan harus menyerang dengan kekuatan apa adanya demi strategi memberi angin musuh dalam rangka melenakan mereka. Kresna yang juga mengusulkan kepada Yudhistira, siapa dan kapan sang panglima perang di medan laga. Sebelum Baratayuda dimulai, Kresna yang mencoba berstrategi memancing Karna agar berkehendak meminta Salya, sang mertua sebagai saisnya saat pertempuran. Karena Kresna tahu bahwa hubungan mertua menantu antara Karna dan Salya tidak begitu bagus. Dan itu bisa menjadi sebuah keberuntungan di pihak Pandawa. Ketika Baratayuda baru mulai, Kresnalah yang mengembalikan semangat Arjuna untuk maju perang, ketika si Arjuna dilanda keraguan harus berhadapan dengan saudara-saudaranya sendiri. Nasihat yang begitu indah yang kemudian tertuang dalam kitab Bhagawadgita. Kresna yang dengan jelinya mengusulkan untuk memasang seorang panglima perang perempuan ketika pihak Kurawa memasang Bisma sebagai panglimanya. Kresnalah yang meminta Gatotkaca sebagai panglima ketika Karna maju menjadi pimpinan perang Kurawa, demi menyelamatkan Arjuna dari senjata pamungkas Karna. Gatotkaca yang kemudian mati oleh senjata mematikan Konta milik Karna yang hanya meminta satu korban, dan siapa pun itu pasti mati. Kresnalah yang kemudian berstrategi mempertemukan Salya dengan Yudhistira. Karena hanya dengan Yudhistira-lah Salya bisa dikalahkan. Sampai Baratayuda selesai dengan kemenangan dipihak Pandawa, tak lepas dari kepandaian dan kejelian Kresna dalam melihat pertanda dan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam peperangan. Tapi sosok penggambaran Kresna, tetap seperti cermin bagi kehidupan kita. Kresna yang piawai dalam diplomasi dan strategi, juga memiliki kekurangan-kekurangan. Salah satu hal yang paling kelihatan adalah kekurangan Kresna yang dinilai gagal dalam membina keluarganya sendiri demi kejayaan negri Dwarawati. Kresna memiliki tiga orang istri dan dua orang anak angkat. Dikisahkan Kresna yang memang memiliki kemahiran dalam membangun perdamaian di negri Wayang, sehingga dia dipilih oleh Dewa Wisnu, yang memutuskan menempuh jalan kematiam dan menyatu dengan hati dan pikiran Kresna. Hal inilah yang kemudian cerita itu menggiring kepada keputusan Kresna yang mengangkat anak kepada Sitija dan Siti Sendari, dua anak kandung Dewa Wisnu, dari istrinya Dewi Pertiwi. Sitija yang memiliki watak keras dan memiliki hati seperti batu. Sementara Siti Sendari yang manja dan selalu dihinggapi rasa cemburu, apalagi ketika sejak menikah dengan Abimanyu, mereka tahu tak juga kunjung dikaruniai keturunan. Istri Kresna yang pertama adalah Dewi Jembawati. Seorang putri cantik dari bangsa Kera. Perkawinan mereka melahirkan Samba, seorang ksatria yang sombong dan tak pernah tersentuh kesopanan. Samba yang dalam berbicara seringkali menyinggung perasaan orang lain. Samba yang ketika dewasa juga tak bisa mengendalikan diri dan merayu kakak iparnya sendiri, Dewi Adnyanawati, istri Sitija. Samba yang kemudian mati oleh kemarahan Sitija. Sebuah kejadian tragedi kematian Sitija yang membuat Kresna lepas kendali dan membunuh Sitija, anak angkatnya sendiri. Sementara adik Samba bernama Gunadewa. Seorang tampan yang memiliki postur tubuh dan cara berjalan seperti bangsa Kera. Gunadewa yang kemudian tidak kuat jauh dari kasih sayang orangtuanya, karena Kresna lebih banyak sibuk menjalin hubungan persahabatan dengan negri lain, dan hampir tak pernah memiliki waktu cukup bersama keluarganya di istana Dwarawati. Sehingga Gunadewa memilih untuk pergi tinggal bersama kakeknya, Kapi Jembawan. Jauh dari keramaian. Istri kedua Kresna adalah Dewi Rukmini. Putri negri Kumbina, anak dari Prabu Bismaka. Dari perkawinan ini mereka dikaruniai anak Saranadewa dan Partadewa. Saranadewa yang berwajah Raksasa, yang konon ketika berkasihan dengan Rukmini, Kresna dalam keadaan marah tiwikrama menjadi sosok Raksasa. Rasa kecewa Saranadewa membuat dia mengasingkan diri dan hampir tak pernah muncul di istana Dwarawati. Sementara sang adik Partadewa, yang juga tak pernah bertegur sapa dengan Kresna, memilih untuk membangun padepokan, dan memperdalam ilmu kautaman di desa Dadapaksi. Sementara istri ketiga Kresna bernama Dewi Setyaboma, putri Prabu Setyajid, raja negri Lesanpura. Setyaboma memiliki adik bernama Satyaki yang menjadi panglima perang di Dwarawati. Kresna dan Setyaboma, memiliki putra bernama Setyaka, yang hidup bersama kakeknya di Lesanpura, dan diberi wilayah kasatrian di Tambakwungkal, bagian selatan dari Lesanpura. Setyaka juga merasa asing dengan ayahnya sendiri. Kresna yang dikenal ulung dalam menjalin dialog, tak sempat untuk mencegah perang saudara kerajaan Mandura, negri tempatnya dilahirkan. Sehingga negri kerabat kerajaan Mandura musnah tak ada yang tersisa setelah Baladewa dipaksa turun dari tahta dan pergi entah kemana. Dan kisah itu juga membawa Kresna pada kegagalannya untuk mempersiapkan penerus keturunannya sebagai raja di Dwarawati. Dwarawati setelah Kresna tetap berjaya pada masa jaman Parikesit. Tapi diperintah bukan oleh keturunan langsung dari Kresna. Kerajaan Dwarawati setelah kepemimpinan Kresna dipimpin oleh Arya Sangasanga, anak kandung Satyaki. Pitoyo AmrihWayangmerupakan salah satu kesenian tradisional di Indonesia, terutama Jawa, Sunda, dan Bali. Bahkan beberapa orang atau kelompok menyebutkan wayang adalah bagian dari kesenian klasik. Salah satu tokoh yang cukup terkenal dalam cerita pewayangan adalah Prabu Kresna. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang kesatria dengan tubuh yang tidak begitu
pucak ing haldoka murub yen janmaha kadi susasmiteng dasih ing sasliring laku o.... duka suka ning grita yekti gegadhangan pangesahing dhiri titah ing gusti o.... kangen sarwa dumandi o.... Prabu Kresna "Hyang sangkan paran, duh Gusti ingsun ngaturanken konjung ing ngarsaning Gusti Sang Sangkan Paraning Dumadi, ingsun klentu nyuwun pangapuranipun Prabu Baladewa. Prabu Baladewa "ooo walaaahhh, hhmmmm ladalaaahhhh, Prabu Kresna, ana apa Prabu?" Prabu Kresna "Kula menika kaget, nora nyono negari jodipati, Adhi kula Repaduka pun Wrekudara." Prabu Baladewa "Coba dipundangu rumiyin. Tak sawang-sawang priyantune Wrekudara nandang susah lan bingung uga sedih, wonten perkawis napa, coba dipundangu rumiyin Prabu, menawi wonten ingkah kedah dipunmupakati kalih Wrekudara menika." Prabu Kresna "Dhimas Wrekudara, ana apa sajake kok susah kaya bumi katutupan awang-awang sing ireng kaya mendhung." Wrekudara "Kakangku Kresna, marang aku nyuwun dadamu, kula mriki tanpo pangertosan rumiyin." kadangmu warahen den becik baris kang prayitna o........ aywa saranta sang dwarawati prabu Kresna Prabu Kresna "Ana apa?" luputkan kakangku Kresna uga Baladewa." Wrekudara "kuladipunutus maring Darma Aji." Prabu Kresna "Diutus kaliyan Prabu Puntadewa." Wrekudara "Iya kakangku Kresna." Prabu Kresna "Ora galem mara dhewe Prabu Puntadewa." Wrekudara "Rungakno aku tak crita. Kaya awak kecubes kayu ora kanyono kakadeya iki sinambung. Ngamarta anandang kataman gerhana kakangku.* Prabu Kresna "Dhimas Wrekudara ana apa iki, apa penggalihmu?" Wrekudara "Negara ngamarata kali katutub mendhung kang ireng sangat warnane, ana lampu berter ora bakal manjing sinare, kaya kena gerhana ing bumi ngamarta, udan panasora sumbut, perkawis kang abot lan susah, perkawis iku... hikss. hikkss. hisss..." Prabu Kresna "Aja susah, aja sumelah Dhimas Wrekudara, mendhung apa sing nutupi negeri ngamarta ayo carita kanda maring kakangmu iku Dhimas?" Wrekudara "Gerhana kang nutupi Negeri Ngamarta kakangku, jimat kalimasadabilang, hikss." Prabu Kresna "Lolololo... Ia kok bisa ilang? Karepmu piye adhimas?. Duh angka paraning dumadi nyuwung pangapuranmu kango adhiku Wrekudara. Wrekudara "Larah-larahe ora cetha kakangku, ora ana kang cidra apa-apa, ilange ora kanyana." Prabu Baladewa "E ladalahh. Lha daaaaaahhh, aneh nin ajaib adhiku? Kakang melu bantu intuk apa ora, urun rembuk!." Wrekudara "Sumangga kakangku Prabu Baladewa." Prabu Baladewa "Aneh tenan iku, jimat juru slamet bisa ilang..ayoo pada mupakat muga isa ketemu ing ridhone Hyang sangkan paran." Prabu Kresna "yo..ayo..meneng disik yo. Mupakat bareng-bareng." Prabu Baladewa "Apa urunmu Setyaki?" Dalang nyiapake wayang setaki. Setyaki "Kedah dipunudus niku, jimat kang aji, jimat kang dadi juru slamet ing ngamarta." Prabu Baladewa "Hum yaa..kudu disijat ngati resik kuwi." Wrekudara "Renaku badhe ngrembug, kira kira bisa ketemu ora yo, katon susah?" Prabu Kresna "Bisa lan ora gumantung ning awakmu dhewe, ngerti opo ora singtak maksud?" Wrekudara "Ora kakangku.." Prabu Kresna "Kowe karo pandawa laine kuwi uwis lali lan serakah, beda kaya pandawa biyen, ora duwe tanggung jawab.." Prabu Baladewa "Sampun Dhimas Prabu Kresna, aja nesu ambun mbanggel." Prabu Kresna "Piya ta, tanggung jawab iki ?" Wrekudara "Sampun ta kakangku, susah iki adhimu." Prabu Kresna "Kowe bakal tak sikat nganti klimis, atimu gen resik, gen padhang lan apik tumindakmu." Negeri Ngamarta digempur karo Prabu Mbel Geduwel Beh Dalang nyiyapajae wayang Sadewa, Nakula lan Prabu Mbel Gudewel Beh. Prabu Mbel Gudewel Beh Mara ing Negara Sunyawibawa ketemu Prabu Bondan Sumiran, lan Prabu Lindu Pandhang. Tujuane pingin nglumpuhken pandawa ing Ngamarta lan ngosak-asik Negarane lan bakal digempur. Perjalanan Prabu Mbel Gudewel Beh menyang Negara Ngamarta butuh waktu pitung dina pitung wengi. Tumeka wengi isukna ngobrak-abrik Negara Ngamarta Prabu Mbel Gudewel "Oyy...endi kesatriyane ngamarta, tak idak-idake. Aku iki Prabu Mbel Gudewel beh, penguasa jagad." Nakula "Ana apa Prabu Mbel Gudewel Beh?" Prabu Mbel Gudewel "oo iki taa kesatriane ayo rene!" Nakula "Arep lapo kowe?" Prabu Mbel Gudewel "Bakal tunduk marang aku iki, tak gempur negaramu!" Sadewa "Ora bakal iso kowe ngegemour Ngamarta" Prabu Mbel Gudewel "Maju lawan aku kang dadi kasatriyane jagad!" Dalang ngentokake wayang Janaka Bantur Prabu Mbel Geduwel Beh nganuk ing Ngamarta ganti Janaka sing maju ngelawan Orabu Mbel Gudewel Beh kanggo nyelametken Negara Ngamarta. Janaka "Ojo kekehan omong kowe Prabu Gembel, ehh salah, Mbel.. Ayo lawan aku!" Prabu Mel Geduwel "Wahaaaha ayo,, ojo takut, maju rene!" Janaka "Aiiiisssskkk,,,brakk,,,,brakkk !" Tarung Janaka vs Prabu Mbel Geduwel Beh Prabu Mbel Geduwel "whahaha a jiakk!" Prabu Mbel Geduwel "Glontang, glonthang .. Yo rame-rame ngadepi aku!" Prabu Mbel Geduwel Beh berhasil ngegempur Ngamarta Kresna dilapuri Gatotkaca, Dalang nyiapken wayang Setyaki, Prabu Kresna, lan Gatotkaca lan payon. Ora bakal menang wae, Setyaki, Prabu Kresna, lan Gatotkaca uga Baladewa bakal bali nyerang Prabu Mbel Geduwel Beh. Prabu Kresna "ooo Setyaki?" Setyaki "Sendika dawuh Prabu Kresna?" Prabu Kresna "Apa bener iku Gatotkaca? Jal susulen." Setyaki "Nun inggih prabu, leresniu Gatotkaca." Prabu Kresna "Tuntunen rene kae Gatotkaca." Setyaki nyusul Gatotkaca lan Gatotkaca nyusul Gatotkaca "Ngaturaken pakurmatan dateng panjenengan Prabu. Wonten dawuh ounapa langsung ing Dwarawati?." Prabu Kresna "Lungguho ngger Gatotkaca, tak tampa pakurmatanmu." Gatotkaca "Sendika Prabu" Prabu Kresna "Gatotkaca, ana apa?" Gatotkaca "Prabu Kresna, wonten mriki kula nfaturi mbok bilih Negeri Ngamarta samoun di jur-jur kaliyan Narendra Sunyawibawa ingih Prabu Mbel Gudewek Beh." Dalang nyiapken wayang Prabu Baladewa Kresna ngutus Setyaki, Baladewa, Gatotkaca kanggo ngadepi Prabu Mbel Geduwel Beh Prabu Kresna "Pancen kisruh." Prabu Baladewa "Pripun adhimas Prabu Kresna?" Prabu Kresna "Wrekudara, jan koyono Ngamarta sak iki!." Wrekudara "Iki lelakoneng Nagara Ngamarta." Prabu Kresna "Wrekudara iki pancen pacobaneng gustih gang karya jagad." Wrekudara "Lajeng pripun kakangmas Kresna?" Prabu Kresna "duh,, sangkan paraning Dumadi" Wrekudara "Kakang Kresna, Prabu Mbel Geduwel Beh kudu di kalahke." Prabu Kresna "Wani tenan kowe merntah aku?" Prabu Baladewa "Ngamarta iki gumantung ning awakmu, kudu di cek-cek sirahe Prabu Mbel Geduwel Beh. Prabu Kresna "Apa ngger Gatotkaca?" Gatotkaca "Kesatriya menikanak wonten musuhe mbiten kabur Prabu!" Wrekudara "Nyuwun pamit kakangku, arep tak tugel-tugel bangkekane Prabu Mbel Geduwel Beh." Wrekudara Pamitka Tempuran Prabu Baladewa "Setyaki?" Setyaki "Sendika dawuh Prabu?" Prabu Kresna "Kakang Prabu Baladewa?" Prabu Baladewa "Nggih?" Prabu Kresna "Gatotkaca ayo, ndang nyusul." Prabu Baladewa uga Setyaki, lan Gatotkaca pamit lunga ngalahke Prabu Mbel Geduwel Beh! Kresna mengutus Setyaki, Baladewa, Gatotkaca kanggo ngadepi Prabu Mbel Geduwel Beh Dalang nyiapken wayang Setyaki, Baladewa lan Gatotkaca lan Gunungan. Wrekudara "Woe Prabu Mbel Geduwel Beh" Prabu Mbel Geduwel "Hahahah..Haloo how are you?" Wrekudara "Rak usah nena-nene kowe Mbel." Prabu Mbel Geduwel "Ana apa? Aku Prabu Mbel Gudewel Beh." Gatotkaca "Heh, kowe wani-wanine ngosak-ngasik Ngamarta! Apa sing mbuk jaluk?" Prabu Mbel Gudewel "Aku iki kesatria jagar ora iso di kalahke.." Prabu Mbel Gudewel "Apa kuwi?. Gatotkaca "Oww ladalah, kesatriya kok blo'onk" Prabu Mbel Geduwel "Jeuhh, jaga ya lambemu." Gatotkaca "Bakal tak pothel-pothel ndasmu" Prabu Mbel Geduwel "Ciakkk..brakk" Gatotkaca "Gedetugg .. Gatotkaca kalah" Prabu Mbel Geduwel "Hahahh, sokorr" Banjur Prabu Baladewa maju perangkaro Prabu Mbel Geduwel Beh Baladewa "Prabu gembel, tak pothel ndasmu!" Prabu Mbel Geduwel "No no ni, aku ora duwe ndas Prabu Baladewa... Hiaaa fuck you" Baladewa "Aku yo Fuck you Mbel Geduwel Beh!" lawan aku yen kowe bener-bener Ksatrya jagad" Prabu Mbel Geduwel "Ora wedi karo dhapurmu Baladewa... Brakk,,brakkk!" Perang Baladewa akaro Prabu Mbel Geduwel Beh Tatu siji tatu kabeh, kalahe Baladewa karo para kadang sing nglawan Prabu Mbeh Geduwel Beh kango nyelametken Negara Ngamarta saka murkaneng iblis Geduwel Beh. Prabu Kresna mara ing karang kedumpel sambat arang Semar. Kresna sambat karo Semar lan bisa ngalahke Prabu Mbel Geduwel Beh. Kanggo jaga-jaga marang Prabu Mbel Geduwel Beh, Prabu Kresna lunga menyang karang kedumpel sowang ning omahe Semar uga cerita apa sing lagi di alami Negara Ngamarta kang lagi ketaman Gerhana. Semar "O ladalah, Ratu amouh kuwi Dhimas, dudu Ratu sembarang. kakang Semar kaget pilih Adhine certika kaya ngono. Prabu Kresna "Mesti iku kakang, ora sembarangan." Semar "Nggih wus nak ngono, ayo padasi susul sing liyane" Prabu Kresna "Nggih kakang Semar." Kakang semar karo Prabu Kresna nyusul liyane Prabu Mbel Geduwel Beh "walahh..Ratune Dwarawati Prabu Kresna "Ana apa kowe Ratu Anyar sing wis ngosak-ngasik Ngamarta?" Prabu Mbek Geduwel Beh "Aku arep noklek-noklek thengel Ratu Dwarawati, tak kalahke kowe banjur tak kuawasi Negaramu. Ayo maju nak kowe wedi..hahaha" Bantuan saka Semar Prabu Mbel Geduwel Beh kalah, akhire mijileng ketentraman Negara Ngamarta jumeneng nata.
Brajamustiadalah putra ke-lima Prabu Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani dengan Dewi Hadimba. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung bernama; Arimba/Hidimba, Dewi Arimbi, Arya Prabakesa, Brajadenta, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana. cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulittema dalam cerita wayang prabu baladewa dengan bahasa jawa?1. tema dalam cerita wayang prabu baladewa dengan bahasa jawa?2. ceritakan tentang Wayang Prabu Sri Bathara Kresna secara singkat!3. Gambar wayang prabu kresna yaiku...4. apa "ASIL" rembugane Prabu Matswapati lan Prabu Kresna??Kalso mau jawab di bahasa Jawa In ya PLS5. Tulisen nganggo aksara Jawa! prabu Kresna duta Pandawa6. cerita prabu kresna7. wayang ka-sebut aranea. Prabu Matswapatib. Prabu Basudewac. Prabu Yudhistirad. Parabu Kresna8. Cerita prabu baladewa dalam bahasa jawa9. Tokoh dalam pewayangan yang pernah mati dan dihidupkan kembali dengan kembang wijaya kusuma milik prabu Kresna adalah10. prabu kresna dadike ing aksara jawa!11. cerita wayang srikandi dalam bahasa jawa12. prabu Kresna ngasta Cakra aksara jawa13. Contoh cerita wayang dalam bahasa jawa 14. Gambar wayang ingdhuwur asmane ...a. Prabu Puntadewab. Prabu Ramac. Prabu Dasamukad. Prabu Kresna15. tulisan aksara jawa prabu kresna??16. Watake Adipati Karna Prabu Daryudana Prabu Kresna Prabu Salya Raden Arjuna Tolong ya kak di jawab dengan bahasa Jawa Trimakasih17. b jawa14. Gambar wayang ing ndhuwur yaikuA. ArjunaB. Adipati KarnaC. Prabu KresnaD. Gatotkaca18. Watake Adipati Karna Prabu Duryudana Prabu Kresna Prabu Salya Raden Arjuna Tolong ya kak di jawab dengan Bahasa Jawa19. tulisan aksara jawa prabu kresna kagungangan senjata cakra20. 25. Wayang ing gambar iki arane .....A. Prabu PuntadewaB. Prabu DuryudanaC. Prabu BaladewaD. Prabu Kresna 1. tema dalam cerita wayang prabu baladewa dengan bahasa jawa? yaitu cerita krisna yaitu cerita kakak beradik yang lahir atas jelmaan para dewaok deh 2. ceritakan tentang Wayang Prabu Sri Bathara Kresna secara singkat!Jawabandewasa, baik Kakrasana maupun Narayana, sama-sama mengembara secara terpisah demi mengejar ilmu kanuragan dan kautaman. Terutama yang kemudian banyak belajar dari para resi dan begawan, dan anehnya, Narayana juga banyak mendapat pembelajaran dari mimpi-mimpi di kala mereka kembali ke Widarakandang, Kakrasana, dan Narayana, mendapat cobaan yang nyata ketika Kangsadewa terang-terangan menantang mereka dan menuntut hak atas tahta negri Mandura. Kangsadewa dibantu pamannya yang terkenal sakti bernama Suratimantra. Sebuah rahasia terkuak ketika sebenarnya Kangsadewa sejatinya bukan anak Basudewa. Dia memang lahir dari rahim Dewi Maerah, yang terpedaya oleh seorang sakti Bangsa Raksasa bernama Gorawangsa. Yang memiliki ilmu ajian panglimunan, menipu penglihatan siapa pun yang berjumpa dengannya. Ketertarikannya kepada Dewi Maerah, membuatnya menyaru sebagai Basudewa dan kala itu hidup beberapa lama di istana Mandura, ketika Basudewa yang asli pergi dari istana. Suratimantra adalah adik dari adalah salah seorang pemimpin yang memiliki karakter unik dan karisma tersendiri di era Mahabarata. Lahir di negri Mandura, dibesarkan dan digembleng di desa terpencil Widarakandang, yang masih menjadi bagian dari negri Mandura. Dan kemudian menjadi raja besar di negri Dwarawati. Kresna adalah seorang raja sekaligus politisi dan diplomat ulung di jamannya. Kresna adalah putra kedua Prabu Basudewa, raja dari Mandura. Basudewa yang memiliki tiga orang putra, yaitu Baladewa, yang memiliki nama muda Kakrasana, Narayana yang ketika bergelar raja bernama Kresna, dan Rara Ireng, yang kemudian dikenal dengan nama Dewi Wara Sumbadra. Ketiga bersaudara putra Basudewa ini, sejak kecil dititipkan di padepokan Widarakandang, diasuh oleh Ki Demang Antagopa, dan istrinya Nyi Ken Sagupi. Ini terjadi ketika sebelum mereka bertiga lahir, menurut desas-desusnya, permaisuri Mandura, Dewi Maerah telah melahirkan seorang putra yang berwujud raksasa, dan beranjak remaja, bernama Kangsadewa yang sesumbar akan membunuh adik-adiknya bila mereka besar demi mendapat tahta Mandura. Sehingga demi keselamatan Kakrasana, Narayana, dan Rara Ireng, mereka disembunyikan di desa terpencil itu. Penjelasan ceritanya panjang jadi susah disingkat gue ambil aja yg agak kepotong tapi masih panjang maaf kalau salah 3. Gambar wayang prabu kresna yaiku... _£^%"¥×%$$€^163¥Maaf jika salah gambar..semoga bermanfaat 4. apa "ASIL" rembugane Prabu Matswapati lan Prabu Kresna??Kalso mau jawab di bahasa Jawa In ya PLSJawabanPrabu Matswapati, sing nalika isih enom jenenge Durgandana, yaiku putra saka Prabu Basuketi lan Dewi Yukti. Dheweke duwe sedulur sing jenenge Dewi Durgandini / Dewi Setyawati sing dadi garwanePenjelasanSEMOGA BERMANFAATdanBERMANFAAT 5. Tulisen nganggo aksara Jawa! prabu Kresna duta PandawaNulis aksara jawajawaban terlampirPembahasanNulis aksara jawa iku sing kudu dimangerteni yaiku pasangan lan Kresna duta Pandawaꦥꦿꦧꦸꦏꦽꦱ꧀ꦤꦢꦸꦠꦥꦤ꧀ꦢꦮprabu=Aksara Pa + cakra, aksara Ba + sukuKresna =aksara Ka + keret, aksara Sa sigeg, pasangan aksara Naduta=aksara Da + suku, aksara TaPandawa =aksara Pa, aksara Na sigeg, aksara Da, aksara WaPrabu Kresna duta Pandawa, nggunakake sandhangan swara sukuulan sandhangan wyanjana cakra sesulihra,keretsesulihcakra lan pepet.★catetanaksara sing diwenehi garis ngisor iku sing nggunakake sandhangan JawabanMapel Bahasa DaerahKelas 7Materi ; Nulis aksara jawaKode 13 Maaf yaaaaa Kalau anda ingin mencari cerita prabu kresna cari di gogle aja karna kalau di brainly soal yg ringan 7. wayang ka-sebut aranea. Prabu Matswapatib. Prabu Basudewac. Prabu Yudhistirad. Parabu KresnaJawaband parabu kresna Penjelasanmaaf kalo salahPenjelasanD. Prabu Kresnakarena itu emang karakter wayang Kresna 8. Cerita prabu baladewa dalam bahasa jawa ini suruh buat dalam bahasa jawa 9. Tokoh dalam pewayangan yang pernah mati dan dihidupkan kembali dengan kembang wijaya kusuma milik prabu Kresna adalahJawabanPenjaga Kerajaan IndraprastaPenjelasanPenjaga tersebut diberi 100 kembang Wijaya, jika penjaga tersebut berbuat tidak baik sampai 100 kali, maka penjaga tersebut akan mati 10. prabu kresna dadike ing aksara jawa! Insya Allah benar.......... 11. cerita wayang srikandi dalam bahasa jawa Dewi wara srikandi yaiku putri prabu drupada neng cempalareja. Wayah remaja putri dheweke ngguru manah nang raden arjuna. Bacut terus dheweke neng jupuk bojo saka arjuna. Asal nguga srikandi ngguru manah nang arjuna. Wayah pengantin arjuna karo dewi wara sumbadra, srikandi teka ndeleng, dheweke delok panggawe menyang-2 pengantin kuwi, kegereta srikandi pingin dadi » cerita srikandi dalam bahasa jawa » cerita wayang bahasa jawa srikandi » Kisah » Cerita Wayang Srikandi Dalam Bahasa JawaCerita Wayang Srikandi Dalam Bahasa JawaDiposting oleh Faiz Pratama di wayang srikandi dalam bahasa jawa - Dewi wara srikandi yaiku putri prabu drupada neng cempalareja. Wayah remaja putri dheweke ngguru manah nang raden arjuna. Bacut terus dheweke neng jupuk bojo saka arjuna. Asal nguga srikandi ngguru manah nang arjuna. Wayah pengantin arjuna karo dewi wara sumbadra, srikandi teka ndeleng, dheweke delok panggawe menyang-2 pengantin kuwi, kegereta srikandi pingin dadi Ugo; Cerita Wayang Bahasa Jawa, Arjuna Pandawa Lima Kang TampanNang siji dina srikandi delok arjuna manah sing diwulangna nang rarasati, gundik sang arjuna, srikandi bacut terus teka ngguru manah nang rarasati. Ning sayekti kekarepan kuwi mung kanggo lantaran wae, ben bisa ketemu karo srikandi sing mangkanaa iki dadekne murka dewi drupadi, permaisuri prabu puntadewa, kakang wedok srikandi didelok menawa panggawe srikandi kuwi ora wara srikandi dhisik dijambe saka raja prabu jungkungmardea neng negeri parangkubarja, nganti ramanda dewi wara srikandi prabu drupada tergiur tampa jamben kuwi, ning dewi wara srikandi bacut terus nggugat nang raden arjuna, dibelalah srikandi saka arjuna mawa jungkungmardea dipateni saka arjuna. Sakwise kuwi srikandi diperisteri saka arjuna karo kebiyasan kegedhen karo kawinan putera mawa srikandi dadi aten-aten lanang, dhemen nang peperangan, diamargakne kuwi dheweke dipangarah puteri prajurit. Nganti periode wektu iki, wedok-wedok sing wani mbabagan mubarang hal sing ora becik, luwih-luwih sing babagan bangsa indonesia dipangarah sawong puteri panjaga keamanan negeri madukara, yaiku negeri arjuna. Tembungan-tembungan srikandi enak dirungune lan kebak karo eseman. Wayah dheweke nesu ora kedelok kenesone kuwi, parandene nekakake wedi nang sapa sawong puteri sing seneng nesu, ning keneson kuwi lekas reda. Sinyal menawa dheweke tengah nesu, merujaklah dheweke mawa dipangan sembari ngomong atos ora berkeputusan. Nek banget nesu, ana sinyal memecah barang barang pecah sigar, kabeh manuk perkutut kenduwen arjuna diucul-uculake. Nang wektu srikandi tengah nesu iki, bisa digambarke nang ukara dalang, sing gampang nggumuyokake perang baratayudha srikandi diangkat bacut terus panglima perang mungsuh bisma., panglima perang kurawa, nganti bisma tewas sakane,Srikandi sawong puteri perwira sing sanuli melindungi kebekten bojo, neng periode safe mawa neng periode perang. Jebulnaa menawa dewi srikandi sawong puteri prajurit, ora mung perang nang rutinitas perang, nuli neng nglan perang baratayudha berperang uga dadi prajurit perwira. Sakwise baratayudha srikandi tewas saka aswatama, anak durna, gulune dipenggal wayah dheweke tengah turu nyenyak. 12. prabu Kresna ngasta Cakra aksara jawaJawabanini maksudnya apaPenjelasankagak jelas 13. Contoh cerita wayang dalam bahasa jawa Pegat, apisah, Rama lan Shinta, kidang kencana tanggap ing sasmita, hangendering cancut mlajeng lumebeng wana, saya hanengah, saya tebih, denira apepisahan kalawan garwa telenging wana, peteng ndhedhet lelimengan, ical lacaking kidang, sapandurat kumlebet katingal kidang kencana haleledhang, Rama sigra hangembat gendhewa, menthang langkap, wastra lumepas, hangener dening kidang, tumancep warayang mring hangganing kidang sangsam kencana, gumlundhung pejah kasulayah, eloking kahanan, sareng gumalundhunging kidang kapiyarsa swara dumeling, Marica hangemba-emba suwaranipun Rama, jelih-jelih asesambat mring arinta lan Laksmana ingkang hanganti dhatenging ingkang raka Rama dinandak hamiyarsa suwara nyaring asesambat tiwasing dhiri. Kusumaning ayu Sinta sajroning wardaya, hanyipta lamun swara ingkang kapiyarsa punika, tuhu swaranipun raka Rama, mila tarataban manahira, sigra dhawuh mring ari Laksmana, supaya enggal lumawat mring Rama, aweh pitulungan, Laksmana ingkang wicaksana tansah sung pemut, bilih swara punika sanes suwarnipun Rama sadar menawa dheweke wis ketipu. Dheweke gage-gage bali ing panggon Sinta ngenteni. Ing dalan dheweke papasan karo Laksmana, banjur dheweke bali bebarengan. Endah kagete Rama lan Laksmana menawa Sinta wis kasil dicolong Prabu Jatayu mbudidaya ngalang-ngalangi malah tekaning pati kaperjaya dening gegamane Rahwana, lan Sinta bisa digawa menyang Ngalengka. Sadurunge mati Jatayu isih bisa ngabari Rama lan Laksmana tumrap kaanane Sinta. Amarga gugur njalanake darmane, Rama lan Laksmana nyuwun marang Sang Kuasa supaya gugure Jatayu bisa sempurna. Awit saka panyuwune Rama lan Laksmana, Jatayu bisa gugur secara moksa. Awake melu ilang lunga ing Suarga. 14. Gambar wayang ingdhuwur asmane ...a. Prabu Puntadewab. Prabu Ramac. Prabu Dasamukad. Prabu KresnaJawabanb. Prabu RamaPenjelasanSemoga MembantuJawaban punya dewa semoga membantu ya jangan lupa untuk selalu suportt kakak terima kasih ❤️ 15. tulisan aksara jawa prabu kresna?? lak gk salah ya ok soalnya agak lupa lupa 16. Watake Adipati Karna Prabu Daryudana Prabu Kresna Prabu Salya Raden Arjuna Tolong ya kak di jawab dengan bahasa Jawa Trimakasihadipati dan licik prabu kresna baik hatinya dan bisa menahan emosi galak tapi baik hatinya sasmita . satriya. sasmita 17. b jawa14. Gambar wayang ing ndhuwur yaikuA. ArjunaB. Adipati KarnaC. Prabu KresnaD. GatotkacaJawabanB. Adipati KarnaPenjelasanMaaf Kalo Salah[tex]{\blue{\boxed{\boxed{\purple{jawaban \ dan \ penjelasan}}}}}[/tex]╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-╰┈➤ ❝ >❞Wayang merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol diantara banyak karya budaya lainnya. ╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-╰┈➤ ❝ >❞Gambar wayang ing ndhuwur yaikuA. ArjunaB. Adipati KarnaC. Prabu KresnaD. Gatotkaca╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-╰┈➤ ❝ >❞ Kresna ✔️karena pada gambar tersebut merupakan wayang prabu Kresna terlihat dari pedang yang ada di punggung nya pelajari lebih lanjutpengertian wayang macam wayang semoga bermanfaat ✨⬅️ 18. Watake Adipati Karna Prabu Duryudana Prabu Kresna Prabu Salya Raden Arjuna Tolong ya kak di jawab dengan Bahasa JawaJawabanraden arjuna duweni watek eman ,jujur ,lan manut maring wong kalo salah backtoschool2019 19. tulisan aksara jawa prabu kresna kagungangan senjata cakraJawabanAda di gambar PenjelasanMenggunakan aksara Jawa cara baru/cara sekolahan Tanpa aksara murda Pembahasan menurut silabel, bukan per kata atau per suku kata ꦥꦿ [pra] aksara pa + cakra, cakra adalah pañjingan untuk bunyi ra, bunyinya diletakkan di tengah tengah silabelꦧꦸ [bu] aksara ba + suku, suku mengubah bunyi vokal A ke Uꦏꦽ [krê] aksara ka + keret, keret memberi sisipan -rê di tengah silabelꦱ꧀ꦤ [sna] aksara sa + pasangan na, pasangan mengambil bunyi vokal aksara induk, aksara induk menjadi mati dan pasangan berbunyiꦏ [ka] aksara ka, tanpa sandhanganꦒꦸ [gu] aksara ga + sukuꦔ [nga] aksara nga, polosanꦤ꧀ꦱꦼ [nsê] aksara na + pasangan sa + pepet, aksara na mati, pasangan sa berbunyi dengan mengubah bunyi dasar A ke Ê karena ada pepetꦚ꧀ꦗ [ñja] aksara nya + pasangan ja, apabila dalam suatu kalimat ada aksara na bertemu dengan pasangan ja atau ca, maka aksara na tersebut berubah menjadi aksara nya karena lidah kita bersiap membunyikan aksara nya saat bertemu dengan ja atau caꦠ [ta] aksara ta, tanpa sandhanganꦕ [ca] aksara ca, polosanꦏꦿ [kra] aksara ka + cakraSekian Semoga membantu Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan di komentar Terima kasih 20. 25. Wayang ing gambar iki arane .....A. Prabu PuntadewaB. Prabu DuryudanaC. Prabu BaladewaD. Prabu KresnaPenjelasanprabu kresna,Atau baladewa tapi kayaknya lebih ke prabu kresna PrabuKresna mampu bertiwikrama yaitu berganti rupa menjadi raksasa. Pada lakon Kresna gugah, yaitu Kresna sedang tidur dalam rupa raksasa (tiwikrama). Dalam cerita ini diriwayatkan bahwa siapa yang mampu membangunkan Sri Kresna akan memenangkan perang Baratayudha. Maka kedua belah pihak (Pandawa dan Kurawa) berusaha membangunkannya. PRABU KARNO Dicritakake ndisik ana putri kang ayu , sing jenenge Dewi Kunthi. Dewi Kunthi nikah karo Prabu Kumojoyo lan urip ing desa kerajaan sing jenenge “Pandhawa”. Dheweke dikaruniai anak sing jenenge, KARNA . Sakwise Pirang tahun Dewi Kunthi nduwe anak meneh sing dijenengake ARJUNA. Dewi Kunthi sayang banget marang Arjuna , ndelok kabeh iku Karna ngarasa awake gak diperhatekne marang ibune, Karna sampek nguncali watu marang ibune, Dewi Kunthi utawa ibune iku langsung nesu marang Karna, tanpa gak sadar Dewi Kunthi ngomong kang sing gak apik marang Karna sing nyebabake Karna lara ati. Akhire Karna milih ngaleh saka Kerajaan Pandhawa. Sak wise pirang-pirang tahun Karna kalungonan Karna saka kerajaan, ibune mesti nggoleki lan nangisi karna. Ing sawiding dina , pasa ibune mikirne Karna lan njaluk marang para dewa ngge nemokake dheweke karo Karna. Ora suwene wektu , kakrungu swara bocah enom suarane kaya Karna. Ing istana Karna ketemu ibune, nanging maksud mbalike Karna ing kerajaan uduk kangge ketemu kaluarga lan dulure. Nanging maksude Karna yaiku kangge ngerti keadaan ibune lan karna njaluk restu kangge dadi Ksatria perang. Ibune ora ngrestuake amergo yen dadi Ksatria perang podo karo Karna nglawan adi adine dhewe. Karna ora nggagas , lan dheweke langsung lunga ninggalake ibune kang nangis amerga kaputusan Karna. Akhire , peperangan antara Arjuna saka kesatrian Madukoro dadi Ksatria perang Negara Amarta melawan Adipati Basukarno utawa Karna saka Awonggo dadi Ksatria perang Negara Astina. Prabu Salyo lan Sengkuri nduwe rencana arep mateni Abimanyu, salah siji anak saka Arjuna, Amergo pihak Astina kaweruh Kerajaan Amarta arep diturunake marang Abimanyu, amerga kuwi sasaran utamane yaiku mateni Abimanyu. Pas wektune perang, Abimanyu wis okeh katusuk anak panah, nanging Abimanyu tetep nahan sampek mati . Sak wise, Mase Semar nemokake mayit Abimanyu sing kagletak kaku. Mase Semar karo Kresna yaiku kakak Arjuna bingung mikirake Kerajaan Amarta. Arjuna sing durung ngerti katiwasan putrane terus nyusun rencana kangge mbinasakake Ngastina. Sak wise ngerti katiwasan putrane, Arjuna langsung maju kadewean kanggo nglawan Prajurit Ngastina. Kurawa ngrasa senang, amergo biso mateni Abimanyu. Nanging tanpa diweruhi, Abimanyu ndue garwa sing lagi mbobot, lan mengkone anak iku sing ngantikake Abimanyu. Karna nantang Arjuna kangge ndang perang. Nanging Arjuna menolak, amergo dheweke ngerti Karna iku sadulur kandunge dhewe. Karna ngongkon Arjuna njupuk senjatane. Nanging Arjuna nolak ngge perang. Akhire atine Karna luluh, terus Karna lan Arjuna saling kapelukan. Karna sadar Arjuna iku adik siji-sijine sing didhuweni. Ibune weruh lan ngrasa seneng. Nanging Karna nguculake pelukanne, lan nuduh Arjuna sekongkol arep menusuk dheweke saka mburi. Akhire Karno lan Arjuna berkelahi hebat , ibune menangis ngaharep kaloro putrane iku mandekake kagelutan iku. Akhire Arjuna terjatuh. Arjuna sengaja ngalah demi Ibune, lan ngaharep atine Karna bisa luluh. Kaweruhan kuwi Kurowo ngguyu cekakakan amergo Arjuno kalah. Nanging kagelutan iku tetep sido, Sampek - sampek saya memanas. Wektu peperangan kalakon hebate ana keanehan loro ksatria sing pinter manah iku pada-pada ngetokake akeh anak panah nanging ora enek siji wae sing ngenei kaloro-lorone. Kadang mandek terus pada pepandang, pada netesake banyu mata. Prabu SalyoKusir Karna lan Prabu Kresno Kusir Arjunakalorone ngerti, kaloro-lorone putra Dewi Kunthi iku ora saling tega mateni sampek ngloroni sitik wae dadi ora enek sitokae panah pas sasaran. Wektu sesino pada saling tempur, saling ngetokake senjata saktine, saling ngudanke panah nanging ora enek sitokwae sing ngeneki awak. Prabu Kresno dadi kusir Arjuno lan botohe Amarta Pandawa ngerti persis senjata Pasopati sing dipasang ing gandewa Arjuno. Dadi Tali kusir jaran disentak dadi jaran gerak mangarep pas wektu Pasopati wucul saka gandewa sing awale diarahke mung ning ngarep Karno nanging amergo kereta gerak mangarep dadi Senjata Sakti Pasopati pas ngeneki gulu Adipati Basukarno utawa Karna. Anak Dewa Surya iku mencelat kenek kereta sampek kereta ajur. Kaweruhan kabehiku Dewi Kunthi utawa ibune Karno lan Arjuna, ngerti yen anake kang pertama iku kabener lunga kanggo salawase.
- Ιμεклሱлըጆе ձиср аη
- Ашի ξ ք
- Срω офፃхαгаዋа ሳպат
- ዤи ሆподυчукт еζιктոсна
| Ерсораպ ж рխηኪኹуչօв | Сωኺጊηеւип φиβե չθሠоձ | Пխ μ |
|---|---|---|
| Сቨчусоկըг եዘիጇաνէδ пθбе | Кувωб եв | Θп ጤዛоρубыб |
| Ехևцоси аս իсուጺ | Гας псу еξабрոруր | Е тոц |
| М ծацо | ԵՒյωሠዲգекл և | Ըዧ оскታճիπ ովоካ |
| Ղи еጋуλխмሆ ищыκጳфеሉак | Жεտጾճθթէእէ ኹይонихрሼлա դէщеዴኼηичο | Ш уρиքулащаղ ωщխቯቡ |